08 Juni 2010

Manusia tak berkawan



Bersuara terucap dalam kata
Hanya ada suara hati dan pita suara
Bercerita seakan khayalan masa depan
Sesuatu yang dapat di nalar
Menghayati keindahan
Melihat keramaian tapi mata mengelak bahwa itu sepi
Tidak ada yang dikenal
Disayang pun cuma sekejap
Kemudian merasakan kehilangan
Kehilangan akan jati diri
Siapa diriku dan untuk apa di sini?
Bertanyalah pada waktu
Mungkin besok atau lusa
Sekarang dunia terbalik
Selalu berpikir bagaimana mengejar waktu
Bukanlah waktu yang selalu mengejar kita?
Kembalikan itu tak hanya waktu
Coba tengok di sekitarmu
Jangan semua dijabarkan
Paling hanya sepasang telinga yang mendengar
Ia hampa, ia berkencan dengan manusia,
Bercerita tentang kenyataan, dan juga khayalan
sungguh.. manusia yang tak berkawan...


24 Mei 2010

Penemuan


57 Makam Kuno Mesir Ditemukan


By Ismoko Widjaya, Mohammad Adam - Senin, 24 Mei



[Sebuah mumi dari kuburan di Mesir yang diduga telah berumur 2.600 tahun] Sebuah mumi dari kuburan di Mesir yang diduga telah berumur 2.600 tahun

VIVAnews - Sebanyak 57 makam kuno Mesir ditemukan. Sebagian besar berupa peti mayat dari kayu berhias corak dengan mumi di dalamnya.

Seperti diberitakan Associated Press (AP) edisi Minggu 23 Mei 2010, penemuan ini memberi pengetahuan baru khazanah kepercayaan kuno Mesir.

Penemuan arkeolog itu disampaikan Dewan Tertinggi Barang Antik Mesir. Dewan menjelaskan, kuburan paling tua bertanggal sekitar 2750 tahun sebelum masehi.

Pada periode itu diperkirakan pada masa dinasti pertama dan kedua Mesir. Sebanyak 12 diantaranya diketahui merupakan makam penguasa dinasti ke-18 yang memerintah Mesir pada abad Kedua sebelum masehi.

Kepala Arkeologi Mesir Zahi Hawass mengatakan, mumi-mumi yang berasal dari dinasti ke-18 ditutupi dalam linen bertuliskan mantra dari Kitab Kematian. Mumi-mumi itu juga diberi gambar sosok dewa-dewa kuno Mesir.

Abdel Rahman El-Aydi, kepala misi penemuan arkeologi mengatakan hal serupa. Bahwa makam-makam itu dihiasi dengan teks religius. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, teks itu akan membantu arwah agar tidak tersesat ke alam neraka.

Pada 31 kuburan bertanggal antara 2030-1840 sebelum masehi, arkeolog menemukan gambar dewa-dewa kuno Mesir yang berbeda. Dewa-dewa itu seperti Horus, Hathor, Khnum, dan Amun, sebagai hiasan.

Dewan juga mengatakan penemuan ini didapat dari penggalian di Lahoun, Fayoum. Lokasinya, berjarak sekitar 70 mil atau sekitar 100 kilometer sebelah selatan Kairo. Tahun lalu, sebanyak 53 makam batu dengan beragam tanggal masa-masa kuno juga ditemukan di wilayah itu. (jn)

Viva News

22 Mei 2010

Digital

Selamat datang, TV Google!


Google percaya diri bahwa mereka telah memiliki teknologi yang dapat menggabungkan pencarian daring dengan menonton televisi.

Demi mencapai tujuan jangka panjang untuk mengubah TV menjadi gerbang menuju internet, Google berpartner dengan Sony Corp., Intel, dan Logitech International. Mereka memresentasikan rencana TV pintar itu kemarin. CEO Intel Paul Otellini memrediksi upaya itu akan menjadi “perkembangan terbesar pada televisi setelah kemunculan TV berwarna.”

“Tujuan kami adalah memunculkan dampak yang sama pada televisi seperti yang sudah dilakukan smart phone pada pasar telepon seluler,” kata Rishi Chandra, manajer produk Google yang mengawasi keberlangsungan proyek TV pintar ini.

Televisi-televisi tersebut akan dijual musim gugur ini di Amerika Serikat. Harganya masih belum diumumkan. Penjualan ke negara-negara lain akan mulai tahun depan. Perusahaan-perusahaan lain sudah mencoba memromosikan televisi yang terhubung ke internet itu dalam satu dekade terakhir, namun belum mencapai sukses.

“Saya sudah pernah menonton film ini sebelumnya,” kata analis dari Gartner Inc Ray Valdes tentang rencana ambisius Google ini. “Mereka sedang melalui sebuah jalan yang disampahi oleh inisiatif-inisiatif gagal serupa.”

Tapi Google dan tiga rekannya percaya bahwa mereka telah mengembangkan sistem yang membuat televisi internet mudah dan lebih menarik. Mereka juga bergantung pada beragam laman untuk membangun aplikasi berita agar bisa menjalankan televisi internet ini. Mereka berharap bisa mendorong lebih banyak penonton untuk mulai berinteraksi dengan televisi mereka, dan tidak hanya menontonnya.

Banyak rumah yang sudah menghubungkan televisi mereka dengan internet. Televisi yang terhubung ke internet diperkirakan berjumlah 19% dari total penjualan televisi layar datar di AS, tahun ini. Kemungkinan naiknya bisa sampai 46% pada 2013, menurut riset ABI. (AP/Yahoo! News)

04 Mei 2010

Kliwonan Batang

A. Pelaksanaan Tradisi Kliwonan

Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang heterogen, demikian halnya dengan kebudayaan atau tradisi yang dimilikinya. Banyak ritual dan tradisi yang merupakan warisan dari nenek moyang yang masih tetap dilestarikan sampai sekarang.

Salah satu ritual yang masih banyak dilakukan masyarakat Jawa, khususnya bagi mereka yang beragama Islam adalah tradisi kliwonan. Tradisi tersebut mencakup hari Kamis wage, malam Jumat kliwon, serta hari Jumat kliwon itu sendiri. Pada hari Kamis wage (sore), banyak digunakan orang untuk berziarah ke makam anggota keluarga atau leluhurnya untuk nyekar (menabur bunga di makam) dan membaca doa.

Sedangkan pada malam harinya (malam Jumat kliwon), kalangan tetua mengadakan acara nyepi baik dilakukan di rumah kediaman atau ke tempat-tempat yang dianggap keramat, bertuah, hening, dan mengandung kekuatan gaib. Menurut R. Soerjanto Sastroatmodjo dalam majalah Kompak (2001:14), baik acara nyekar dan nyepi merupakan acara ritual bagi kalangan masyarakat Jawa yang masih memegang tradisi, serta mempunyai makna tersendiri. Tradisi Jumat kliwon atau kliwonan di Batang yang terjadi setiap 35 hari sekali atau selapan dina menurut perhitungan Jawa, bagi masyarakat Batang mempunyai makna yang berbeda dengan ritual Jumat kliwon pada umumnya. Di Batang malam Jumat kliwon justru digunakan sebagai malam yang spesial bagi para pedagang untuk menggelar barang dagangannya di areal alun-alun dengan harga “miring”, sehingga tidak heran apabila Jumat kliwon atau yang dikenal dengan istilah kliwonan menjadi agenda wajib yang harus dikunjungi.


Menurut bapak Basuki Soenarjo yang merupakan mantan pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Batang, kliwonan merupakan tradisi yang telah berjalan lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Pada awalnya tradisi kliwonan lebih berupa ritual ngluar kaul yang dilakukan seseorang, yakni suatu janji tertentu apabila seseorang bebas dari marabahaya, penyakit ataupun tercapainya suatu cita-cita seseorang. Ritual tersebut dilakukan di alun-alun dengan cara membuang pakaian bekas yang masih pantas pakai disertai uang logam sejumlah tertentu, membuat jadah pasar (sesaji dari aneka makanan yang dibeli dari pasar) untuk diberikan kepada pengunjung, yang kemudian diteruskan dengan acara berguling-guling di alun-alun, serta diakhiri dengan membasuh muka di masjid Jami’ (masjid di sebelah barat alun-alun).


1. Gambaran Pedagang di Kliwonan

Pedagang yang berada di pasar kliwonan merupakan salah satu subjek dalam penelitian ini. Para pedagang yang berjualan di pasar kliwonan setiap bulannya relatif tetap karena mereka sudah mempunyai tempat tetap untuk berjualan, khususnya para pedagang yang tergolong besar.

2. Pola-Pola Sosial yang Timbul Akibat Tradisi Kliwonan

Ada beberapa jenis interaksi sosial yang terjadi pada saat kliwonan, antara lain interaksi antara pengunjung dengan pedagang, interaksi antara pengunjung dengan pengunjung, dan interaksi antar pedagang itu sendiri. Ketiga bentuk interaksi tersebut telah mencakup interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.

3. Masalah-Masalah Sosial yang Timbul Akibat Tradisi Kliwonan

Kliwonan menimbulkan dampak negatif khususnya terhadap kebersihan lingkungan di sekitar alun-alun yang merupakan tempat diselenggarakannya acara kliwonan. Tradisi kliwonan merupakan kegiatan yang menyerupai pasar malam atau pasar tiban, dimana banyak terdapat penjual yang menjajakan beraneka ragam mulai dari makanan sampai barang-barang keperluan rumah tangga. Dan seperti gambaran pasar pada umumnya, keadaannya tidak akan jauh dari sampah yang berserakan dimana-mana dan tentu saja akan mengakibatkan lingkungan sekitar menjadi kotor.


Selain dampak terhadap kebersihan, pasar kliwonan juga berdampak terhadap kelancaran arus lalu lintas. Hal tersebut disebabkan karena letak alun-alun yang merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan kliwonan tepat di tepi jalan raya pantura.

Banyaknya para pedagang yang menjajakan barang dagangannya sampai ke tepi jalan raya, serta para pengunjung yang hilir mudik menyebrang jalan semakin menambah arus lalu lintas menjadi semakin terhambat.

B. Tradisi Kliwonan

Menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto (2002:305) perubahan sosial budaya merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok masyarakat.

Masyarakat yang kebudayaannya diwarnai oleh tradisionalisme, apabila harus memecahkan suatu masalah didalam hidupnya maka dia akan cenderung berorientasi pada masa lampau. Tradisi menjadi pedoman untuk mengatur tata hidupnya didalam keluarga, masyarakat, dalam hubungannya dengan pemerintah, dan dalam hubungannya dengan pemerintah serta dalam hubungannya dengan orang-orang lain dari luar masyarakatnya. Dengan berpegang pada tradisi maka masyarakat dapat mengatur kehidupannya dengan mantap dan kuat sehingga kehidupan itu menjadi stabil. Tradisi tersebut akan menjadi bertambah kuat karena masyarakat percaya mengandung restu dari para leluhurnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Oleh karena itu tradisi sukar sekali untuk diubah atau diganti dengan unsur-unsur kebudayaan yang lain. Akan tetapi, pada kenyataannya ada unsurunsur tradisi yang tidak dapat dipertahankan apabila masyarakat hendak membangun ekonominya sesuai dengan dalil-dalil ekonomi modern.

Tradisi Jumat kliwon atau kliwonan dilaksanakan setiap 35 hari sekali atau selapan dina menurut perhitungan Jawa bagi masyarakat Batang memiliki makna yang berbeda dengan ritual Jumat kliwon pada umumnya karena digunakan sebagai malam yang spesial bagi para pedagang untuk menggelar barang dagangannya di alun-alun Kota Batang dengan harga yang lebih murah. Uniknya, ratusan pedagang tersebut sebagian besar justru berasal dari luar Batang seperti dari daerah Tegal, Pemalang, Cirebon, Semarang, Bandungan, Solo, dan masih banyak lagi. Pada mulanya penyelenggaraan kliwonan berjalan secara tradisional akan tetapi dengan semakin banyaknya jumlah pedagang serta pengunjung yang datang maka dibutuhkan campur tangan Pemerintah Kabupatenuntuk mengelola dan mengatur penyelenggaraan kliwonan.

Tradisi kliwonan mengalami perubahan baik dari segi fungsi maupun bentuknya seiring dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat itu sendiri. Tradisi kliwonan yang pada mulanya merupakan sebuah upacara tradisional yang sarat akan nuansa spiritual kini telah berubah fungsi menjadi sebuah kegiatan yang lebih bersifat rasional dan material. Kliwonan sekarang identik dengan sebuah pasar malam atau pasar murah.

Tradisi kliwonan di Kabupaten Batang merupakan salah satu contoh bentuk tradisi yang masih berkembang di masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kliwonan sangat terkait dengan budaya yang berlaku di Kabupaten Batang karena kliwonan yang terjadi sekarang ini merupakan hasil pergeseran fungsi utama dari tradisi kliwonan. Pada awalnya tradisi ini lebih menitik beratkan pada unsur religi yang berlaku di masyarakat. Sedangkan pada perkembangannya pelaksanaan tradisi ini lebih menitik beratkan pada unsure ekonomi yang dijadikan sumber mata pencaharian bagi masyarakat. Dan perubahan tersebut berpengaruh terhadap beberapa aspek sosial dan ekonomi serta fenomena-fenomena sosial yang ada di dalamnya.


PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tradisi kliwonan masyarakat Kabupaten Batang ditinjau dari sudut pandang sosiologi, dapat ditarik simpulan bahwa Tradisi Jumat kliwon atau kliwonan yang terjadi setiap 35 hari sekali atau selapan dina menurut perhitungan Jawa, bagi masyarakat Batang memiliki makna yang berbeda dengan ritual Jumat kliwon pada umumnya karena digunakan sebagai malam yang spesial bagi para pedagang untuk menggelar barang dagangannya di alun-alun Kota Batang dengan harga yang lebih murah.

Uniknya, ratusan pedagang tersebut sebagian besar justru berasal dari luar Batang seperti dari daerah Tegal, Pemalang, Cirebon, Semarang, Bandungan, Solo, dan masih banyak lagi. Pada mulanya penyelenggaraan kliwonan berjalan secara tradisional akan tetapi dengan semakin banyaknya jumlah pedagang serta pengunjung yang datang maka dibutuhkan campur tangan Pemerintah Kabupaten untuk mengelola dan mengatur penyelenggaraan kliwonan. Kemudian dari Dinas Perhubungan yang bertugas memungut retribusi dari tempat parker kendaraan bermotor serta Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda), serta pihak kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas dan menjaga keamanan saat kliwonan berlangsung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tradisi kliwonan masyarakat Kabupaten Batang ditinjau dari segi sosiologi, maka saran peneliti adalah Tradisi kliwonan merupakan aset daerah yang sangat menguntungkan karena dapat memberikan input bagi pendapatan daerah, akan tetapi Pemerintah Kabupaten Batang masih kurang maksimal dalam mengelolanya.



DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Maman. 1987. Ilmu Sosial Dasar: Basic Social Science.

Bandung: Calvary.

Kompak. 2001.” Tradisi Jumat Kliwon di Batang”. VI. 15 September. Hal. 14.

Maryadi. 2000.Tranformasi Budaya. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Moleong lexy, J. 2000. Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Purbawasesa, Edi Harsono. 2004. Jumat Kliwonan. http://www.google.com. (10 Juli.2005).

PENEMUAN HARTA KARUN DI CIREBON

Pada tahun 1986, dunia digemparkan dengan peristiwa penemuan 100 batang emas dan 20.000 keramik Dinasti Ming dan Ching dari kapal VOC Geldennalsen yang karam di perairan Kepulauan Riau pada Januari 1751. Penemu harta karun itu adalah Michael Hatcher, warga Australia, yang menyebut dirinya sebagai arkeolog maritim yang doyan bisnis.

Percetakan Inggris, Hamish Hamilton Ltd, memublikasikan kisah petualangan dan temuan Hatcher itu dalam The Nanking Cargo (1987). Nanking Cargo merupakan sebutan kargo kapal VOC Geldennalsen yang berisi barang-barang berharga hasil transaksi perdagangan VOC di Nanking, China.

Yang paling terkejut dengan temuan Hatcher itu adalah Pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, barang-barang yang dilelang Hatcher di balai lelang Belanda, Christie, senilai 15 juta dollar AS itu ditemukan di perairan Kepulauan Riau.

”Waktu itu, Pemerintah Indonesia merasa kecolongan lantaran Hatcher mengambil harta karun secara ilegal atau tidak seizin pemerintah,” kata Kepala Subpengendalian dan Pemanfaatan Direktorat Peninggalan Bawah Air Departemen Kebudayaan dan Pariwisata R Widiati di Rembang, Jawa Tengah, Selasa (18/8).

Bukan itu saja, pada 1999 di Batu Hitam, Bangka Belitung, sebuah perusahaan asing mengambil ratusan batangan emas dan 60.000 porselen China Dinasti Tang yang dilelang senilai 40 juta dollar AS. Setahun kemudian, perusahaan asing yang diduga di bawah kendali Hatcher mengangkut dan melelang 250.000 keramik China dari Selat Gelasa, Bangka Belitung, ke Nagel, balai lelang Jerman.

”Kami tidak mengetahui nilai lelang itu, tetapi kami sempat meminta dan mendapatkan 1.500 keramik untuk disimpan di Indonesia sebagai salah satu bentuk pelestarian peninggalan bawah air,” kata Widiati.

Peninggalan bawah air

Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai kekayaan bawah air. Salah satunya adalah benda-benda berupa keramik, emas batangan, uang logam, guci, gerabah, piring, gelas, mangkuk, dan patung yang ditemukan dari sisa kapal karam.

National Geographic (2001) menyebutkan tentang 7 kapal kuno tenggelam di perairan Indonesia bagian barat, terutama Selat Malaka, pada abad XVII-XX. Kapal-kapal itu adalah Diana (Inggris), Tek Sing dan Turiang (China), Nassau dan Geldennalsen (Belanda), Don Duarte de Guerra (Portugis), serta Ashigara (Jepang).

Hal itu belum termasuk kapal-kapal dagang abad III-XV yang didominasi saudagar China yang singgah atau berdagang di sejumlah pelabuhan pada zaman kerajaan di Nusantara. Misalnya, pendeta China, Yijing, mencatat kunjungannya ke Pelabuhan Sriwijaya pada abad VII untuk belajar bahasa Sanskerta.

”Dalam perjalanan, kapal-kapal itu ada yang karam dan tenggelam. Penyebabnya adalah badai di laut, serangan bajak laut, tabrakan dengan kapal lain, dan perang,” kata Widiati.

Direktorat Peninggalan Bawah Air Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mencatat, di Indonesia ada enam daerah penemuan benda peninggalan bawah air, yaitu Kepulauan Riau, Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Bangka Belitung, Cirebon (pantai utara Jawa Barat), Kalimantan Barat, dan Rembang (pantai utara Jawa Tengah).

Misalnya, pada tahun 1989, di Pulau Buaya, Kepulauan Riau, PT Muara Wisesa Samudera atas izin Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (Panitia Nasional BMKT) mengangkat 30.000 keramik utuh dan barang-barang dari logam, kayu, dan kaca. Barang-barang yang berasal dari Dinasti Song (abad X-XIII) itu berbentuk mangkuk, piring, buli-buli, tempayan, cepuk, dadu botol, vas, dan kendi.

Tahun 2005, PT Adikencana Salvage atas seizin Panitia Nasional BMKT mengangkat 25.000 keramik China dan 15.000 porselen zaman Dinasti Ching di Karang Heluputan dan Teluk Sumpat, Kepulauan Riau. Perusahaan itu juga menemukan koin, peralatan timbang logam, dan tungku China.

Benda-benda serupa juga ditemukan di perairan Kepulauan Seribu, Bangka Belitung, Cirebon, dan Kalimantan Barat. Khusus di Kepulauan Seribu, PT Sulung Segarajaya dan Seabed Explorations, perusahaan Jerman, menemukan 11.000 benda yang terbuat dari aneka logam, seperti emas, perak, perunggu, dan timah.

Menurut Widiati, temuan- temuan itu berasal dari abad X. Dari identifikasi sebagian badan kapal, kapal itu buatan Indonesia yang berlayar dari ibu kota Sriwijaya, Palembang, menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur.

”Para pemburu harta karun itu dapat menemukan lokasi kapal karam berdasarkan catatan perjalanan kapal-kapal tersebut yang tersimpan di berbagai museum atau pembuktian atas laporan dan cerita dari mulut ke mulut warga pesisir di lokasi terdekat,” katanya.

Pada medio 2008 di Rembang, tepatnya di Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, sejumlah warga pesisir menemukan perahu kuno relatif utuh di tambak yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pantai. Perahu itu berlebar 4 meter dan panjang 15,60 meter

Profesor Pierre-Yves Manguin, arkeolog maritim asal Perancis, yang diundang Balai Arkeologi Yogyakarta untuk meneliti perahu, menyatakan, perahu itu berasal dari zaman peralihan Kerajaan Mataram Kuno ke Sriwijaya, 670-780 Masehi. Hal itu dapat diketahui dari teknologi pembuatan perahu, yaitu menggunakan tambuktu atau balok tempat pasak yang diperkuat dengan ikatan tali ijuk.

Di perahu itu ditemukan pula benda-benda lain, seperti tempurung kelapa, potongan tongkat, dan kepala arca perempuan China berdandan Jawa. Diduga perahu itu merupakan perahu dagang antarpulau.

Saat ini, perahu itu dalam penanganan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur. Balai tersebut telah mengambil sejumlah contoh berupa kayu perahu, tanah, dan air di sekitar perahu untuk menentukan metode konservasi yang tepat.

Bukti sejarah

Direktorat Peninggalan Bawah Air dan Panitia Nasional BMKT tidak ingin lagi kehilangan harta karun bawah air. Untuk itu, mereka berupaya menyosialisasikan perlindungan temuan bawah air kepada pemerintah daerah dan masyarakat pesisir.

Widiati mengatakan, benda-benda peninggalan bawah air tidak sekadar mempunyai nilai ekonomis, melainkan juga nilai edukatif dan pelestarian. Artinya, kalau benda-benda itu dilarikan ke negara-negara lain, Indonesia tidak lagi memiliki peninggalan bersejarah yang dapat dinikmati dan dipelajari generasi mendatang.

Meskipun benda itu diam, mereka dapat memberikan informasi tentang sejarah perdagangan antarnegara melalui laut, teknologi pembuatan benda, budaya, dan kemajuan suatu negara atau kerajaan. Benda-benda tersebut sekaligus menjadi bukti nyata pelayaran yang pernah dilakukan beberapa bangsa.

”Benda-benda peninggalan bawah air itu termasuk benda cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya,” kata Widiati.

Adapun bagi Manguin yang menekuni temuan perahu atau kapal, alat transportasi laut itu merupakan gambaran sebuah bangsa melepas belenggu isolasi samudra, membuka komunikasi, dan berinteraksi dengan bangsa lain. Mereka bertukar pengetahuan, barang, budaya, dan pangan.

Melalui perahu dan kapal, sebuah bangsa membangun politik dan ekonomi maritim. Mereka mengembangkan kekuasaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perdagangan dan aneka hasil laut.

”Dari temuan-temuan yang mengisahkan sejarah dan budaya bangsa-bangsa pelaut, Pemerintah Indonesia seharusnya belajar arti penting laut bagi perkembangan sebuah bangsa, bukan malah menganaktirikan laut,” kata Manguin. sumber : hendriyo widi pada http://sains.kompas.com/read/xml/2009/09/04/09593168/sepenggal.pesan.harta.karun.perairan.indonesia

01 Mei 2010

Seorang Pria Tidak Makan dan Minum 70 Tahun

New Delhi: Seorang pria India yang sudah berusia 82 tahun mengaku tidak makan dan minum selama 70 tahun. kemampuan Prahlad Jani bertahan tanpa makanan dan minuman menarik perhatian Militer India untuk menelitinya.

Kini Prahlad Jani berada di ruang isolasi sebuah Rumah Sakit di Ahmedabad, Gurjarat dan diawasi ketat oleh tim dokter. Jani sudah berada di rumah sakit itu selama 6 hari tanpa makan dan minum, dan dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda Jani mengalami kelaparan dan dehidrasi.

Prahlad Jani mengaku telah meninggalkan rumah sejak umur 7 tahun dan hidup sebagai pengembara Sadhu atau orang suci di Rajasthan. Jani disebut sebagai breatharian yang dapat hidup sendiri secara spiritual.

Jani meyakini hidupnya telah ditopang oleh seorang dewi yang menuangkan ramuan gaib melalui langit-langit mulutnya. Pengakuan Jani ini didukung oleh seorang dokter India yang ahli dalam bidang studi tentang orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural.

Pihak militer India tampaknya tertarik untuk mempelajari ilmu Prahland Jani dan berharap bisa diterapkan pada anggota pasukannya atau pada korban bencana sebelum bantuan tiba.

"Jika klaim itu bisa diverifikasi, itu akan menjadi terobosan dalam ilmu kedokteran," kata Dr G. lavazhagan, Direktur Ilmu Fisiologi & Ilmu Terpadu, Institut Pertahanan. "Kita bisa mendidik masyarakat tentang teknik-teknik bertahan hidup dalam kondisi buruk dengan sedikit makanan dan air atau tidak sama sekali" tambahnya

Di India memang sudah menjadi hal yang umum bagi umat Hindu menjalankan puasa tanpa makan dan minum bahkan selama delapan hari penuh. Secara teori, manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa makan dan minum selama 50 hari. (MLA)

Sumber : Liputan6.com

19 April 2010

Sejarah

Misteri Makam Mbah Priok.


Makam Mbah Priok menyimpan banyak misteri. BAGI warga di kawasan Tanjung Priok, nama Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad al Haddad bukan tokoh biasa bahkan melegenda. Dia adalah penyebar agama Islam, dan namanya bahkan jadi cikal bakal kawasan Tanjung Priok. Mbah Priok bukan orang asli Jakarta. Dia dilahirkan di Ulu, Palembang, Sumatera Selatan pada 1722 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A. Al Imam Al Arif Billah belajar agama dari ayah dan kakeknya, sebelum akhirnya pergi ke Hadramaut, Yaman Selatan, untuk memperdalam ilmu agama.

Menjadi penyebar syiar Islam adalah pilihan hidupnya. Pada 1756, dalam usia 29 tahun, dia pergi ke Pulau Jawa.

Al Imam Al Arif Billah tak sendirian, dia pergi bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad dan tiga orang lainnya menggunakan perahu. Konon, dalam perjalanannya, rombongan dikejar-kejar tentara Belanda. Namun, mereka tak takluk.

Dalam perjalanan yang makan waktu dua bulan, perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak. Semua perbekalan tercebur, tinggal beberapa liter beras yang tercecer dan periuk untuk menanak nasi.

Suatu saat rombongan ini kehabisan kayu bakar, bahkan dayung pun habis dibakar. Saat itu, Mbah Priok memasukan periuk berisi beras ke jubahnya. Dengan doa, beras dalam periuk berubah menjadi nasi.

Cobaan belum berakhir, beberapa hari kemudian datang ombak besar disertai hujan dan guntur. Perahu tak bisa dikendalikan dan terbalik. Tiga orang tewas, sedangkan Al Imam Al Arif Billah dan Al Arif Billah Al Habib harus susah payah mencapai perahu hingga perahu yang saat itu dalam posisi terbalik.

Dalam kondisi terjepit dan tubuh lemah, keduanya salat berjamaah dan berdoa. Kondisi dingin dan kritis ini berlangsung 10 hari, sehingga wafatlah Al Imam Al Arif Billah. Sedangkan Al Arif Billah Al Habib dalam kondisi lemah duduk di atas perahu disertai periuk dan sebuah dayung - terdorong ombak dan diiringi lumba-lumba menuju pantai.

Periuk
Kejadian itu disaksikan beberapa orang yang langsung memberi bantuan. Jenazah Al Imam Al Arif Billah dimakamkan. Dayung yang yang sudah pendek ditancapkan sebagai nisan. Di bagian kaki ditancapkan kayu sebesar lengan anak kecil - yang akhirnya tumbuh menjadi pohon tanjung.

Sementara periuk nasi yang bisa menanak beras secara ajaib ditaruh di sisi makam. Konon - periuk tersebut lamalama bergeser dan akhirnya sampai ke laut. Banyak orang mengaku jadi saksi, tiga atau empat tahun sekali periuk itu timbul di laut dengan ukuran sebesar rumah.

Berdasarkan kejadian itu, daerah tersebut akhirnya dinamakan dengan Tanjung Priuk, ada juga yang menyebut Pondok Dayung - yang artinya dayung pendek. Nama Al Imam Al Arif Billah pun dikenal jadi "Mbah Priuk". Rekan perjalanan Mbah Priok, Al Arif Billah Habib Ali Al Haddad dikabarkan sempat menetap di daerah itu. Dia lalu melanjutkan perjalanannya hingga berakhir di Sumbawa.

Rencana pembongkaran
Dikisahkan, rencana pembongkaran makam Mbah Priok bukan kali ini saja. Konon, ketika Belanda berkuasa, pemerintah kolonial ingin membongkar makam ini tiba-tiba terdengar ledakan keras dan sinar dari dalam makam, sehingga urung dibongkar.

Pada era Orde Baru, pembongkaran juga direncanakan. Namun yang terjadi, buldozer untuk membongkar makam yang dikeramatkan itu meledak. Korban jiwa pun jatuh. Rencana pembongkaran terakhir sebenarnya direncanakan sejak 2004 lalu. Namun, baru kemarin akan terealisasi sudah terjadi kerusuhan memakan korban jiwa.

Ratusan Satpol PP dibantu kepolisian mengeksekusi lahan - yang menurut instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan - berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi. Pemerintah DKI berdalih tidak akan membongkar makam.

source : http://lintasberita-ta.blogspot.com/2010/04/misteri-makam-mbah-priok.htm

16 April 2010

Film Baru

Alangkah Lucunya
(Negeri Ini)

Pemain :
REZA RAHADIAN, DEDDY MIZWAR, SLAMET RAHARDJO, JAJA MIHARDJA, TIO PAKUSADEWO, ASRUL DAHLAN, RATU TIKA BRAVANI, RINA HASYIM, SAKURTA GINTING, SONIA.

Skenario : Musfar Yasin
Sutradara : Deddy Mizwar

Genre : Komedi Satire
Rilis : April 2010

Tagline : PENDIDIKAN itu penting. Karena berpendidikan, maka kita tahu bahwa pendidikan itu tidak penting.

SETELAH tiga tahun lebih sibuk mengurus BP2N (Badan Pertimbangan Perfilman Nasional) selaku ketua, kini Deddy Mizwar kembali ke lapangan syuting. “Kebetulan saya diberi skenario yang bagus oleh Musfar Yasin., judulnya ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI,” kata Deddy, beberapa waktu lalu.
Menurut Deddy, cerita ini sudah digagas sembilan tahun lalu, tapi baru tahun ini Musfar memberikannya setelah diolah hingga matang sebagai skenario. Di dalam skenario yang matang, hadir tokoh-tokoh yang berkarakter kuat dan harus diperankan oleh pemain-pemain yang memiliki karakter kuat pula. Maka Deddy harus ekstra keras memilih pemain-pemain yang dianggap mampu memainkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, mulai dari pemain-pemain ternama sampai pemain-pemain yang baru sama sekali. Setelah hampir dua bulan melakukan kasting, melalui seleksi ketat, terpilihlah beberapa pemain yang dianggap pas dan mampu. Sebagian di antaranya adalah pemain-pemain yang sudah teruji keaktorannya, dibuktikan dengan Piala Citra yang telah digenggamnya. Selain Deddy Mizwar sendiri yang memerankan Pak Makbul, tercatat juga Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, serta Tio Pakusadewo dan Reza Rahadian yang tahun lalu merebut Piala Citra.

Di samping para pemeran-pemeran kaliber Citra, film ini juga didukung oleh pemain-pemain yang terbilang baru di dunia layar lebar. Sebut saja misalnya Asrul Dahlan yang menarik perhatian pemirsa melalui serial PARA PENCARI TUHAN tayangan SCTV setiap bulan Ramadhan, kemudian ada Edwin – komedian asal Bandung, ada Sonia, dan Tika Bravani – yang meski baru pertama kali berhadapan dengan kamera tapi telah memperlihatkan bakatnya yang luar biasa.

“Untuk film layar lebar, ini film pertama saya. Sinetron gak pernah. Pengalaman akting, saya hanya punya main teater saat SMP dan SMA. Sekarang saya langsung berhadapan dengan aktor-aktor besar seperti Om Deddy Mizwar dan Om Slamet Rahardjo yang berperan sebagai ayah saya, duh grogi banget. Untung Om Deddy sebagai sutradara sangat sabar mengarahkan saya,” tutur mahasiswi semester 2 Fakultas Ekonomi Uiniversitas Indonesia ini.

Skenario yang bagus, dimainkan oleh pemain-pemain yang baik, film ini juga digarap oleh film maker yang piawai. Selaku sutradara, Deddy Mizwar memperoleh penghargaan dan pujian melalui NAGABONAR JADI 2 yang dinobatkan sebagai FILM TERBAIK FFI 2007. Demikian juga melalui sejumlah sinetronnya yang selalu memperoleh perhatian pemirsa TV, seperti LORONG WAKTU, KIAMAT SUDAH DEKAT, PARA PENCARI TUHAN. Sementara peñata kamera diserahkan pada YUDI DATAU, yang juga sudah meraih beberapa penghargaan. Kemudian editingnya dikerjakan oleh TITO KURNIANTO, yang pernah meraih penghargaan EDITOR TERPUJI dalam FESTIVAL FILM BANDUNG (FFB) 2007.

Maka, dari skenario yang ditulis oleh penulis peraih Citra, diperankan oleh actor-aktor peraih Citra, digarap oleh sutradara peraih Citra, dan dibidik oleh sinematografer peraih Citra, bisa sangat diharapkan ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI menjadi film yang wajib ditonton. Tunggu tayangannya di bioskop seluruh Indonesia pada bulan April 2010. (ag)



sumber :
Demi Gisela Citra Sinema
ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI | Facebook

14 April 2010

Tips Photo

Berbagi Tips Bagaimana
Biar Hasil
Jepretan Photo Berobjek Manusia Oke

01. percaya diri ( tak perlu mikit cakep atau tidak)
Anggep aja lo seorang photo model.

02. buang rasa malu ( ini yang kan bisa membuat Expresi ok)
Jangan ada rasa malu, mungkin malu
dengan yang motret atau orang sekitarnya?
atau mata berkedip saat dipotret,
tapi kalo jaman sekarang kan pake kamera digital,
jadinya udah ga kedip lagi kali ya?

03. mau di arahkan ( ini penting agar pengambilan gambar ok )
Yang dipotret harus mau diarahkan posenya,
kecuali anak-anak susah diarahin,
ya perlu dikasih mainan atau apa kek...

Nah, kalo semua itu udah lo laksanain dijamin dah hasil jepretan oke
CUkup itu tips dari aku, hasil narasumber dari fotografer yg baru nyebur di dunia fotografer tapi udah banyak job tuh. Hebad kan

13 April 2010

Kenapa Kangen?

MISTERI KANGEN


Siapa manusia yang tidak ingin memiliki kekasih atau pasangan hidup yang amat baik hati, setia, pengertian dan sifat baik lainnya, merupakan angan-angan tiap orang dapat menyanding kekasih hati tanpa terlepas dalam pelukan serta akan ada tiap kali dibutuhkan. Untaian yang indah didengar tapi dapat menghancurkan manusia dalam lembah hitam jika tak segera sadar….

Banyak orang tidak mau berpisah dengan sahabatnya…

Banyak orang tidak mau berpisah dengan kekasihnya sedetik pun…

Banyak orang tidak mau berpisah dengan anaknya…

Banyak orang tidak mengijinkan anak atau kekasihnya untuk pergi jauh…

Banyak orang menganggap keharmonisan dan kedamaian maupun rasa kangen timbul karena pertemuan….

Benarkah demikian??????

Jika kita meminjam barang sekali duakali belum begitu bermasalah, tetapi jika kita meminjam dengan durasi amat sering barang rusak sedikit saja akan jadi masalah bahkan tidak ada yang rusak sama sekali akan dapat timbul anggapan kerusakan.

Jika kita sering bertemu sehari duahari mungkin belum jadi masalah, tetapi jika kita bertemu setiap saat dalam waktu yang panjang cacing lewat pun bisa jadi masalah.

Banyak sang suami menyalahkan istrinya ketika anaknya jatuh…

Banyak ibu menyalahkan anak pertamanya ketika anak keduanya menanggis…

Banyak orang tua amat bangga dengan anaknya yang diperantauan diabandingkan dengan anaknya yang dirumah saja…

Banyak orang perang mulut dan berkelahi bahkan membunuh yang disebabkan penyebab diatas…

Sesungguh-sungguhnya…..

Seringnya pertemuan menyebabkan kelemahan satu sama lain…

Seringnya pertemuan menimbulkan pertandingan baik fisik maupun batin…

Seringnya pertemuan menyebabkan hilangnya keharmonisan, kedamaian dan perasaan kangen dengan seseorang….

Bagaimanapun kenikmatan pertemuan, rasa kangen, keharmonisan dan kedamaian berada ditempat jarak ruang dan waktu, begitu pula yang terjadi dalam rumah tangga bahwa perasaan kangen tak sedahsyat pada waktu pacaran, kenimatan sex pun tak sedahsyat malam pertamanya, karena ia selalu menyandingnya tanpa jarak ruang dan waktu.

Sesungguhnya jarangnya pertemuan membuat manusia lebih sempurna yang akan menimbulkan keharmonisan dan kedamaian tanpa kesalahan serta sesungguhnya penyebab rasa kangen karena jarangnya pertemuan.

Bahwa hukum ini berlaku bagi siapa saja, baik yang sedang pdkt, pacaran, bersahabat, berkarir, berumah tangga maupun kenikmatan dalam hal seksual.



Sumber : Dindanatasya.blogspot.com

Open Your Heart



Banyak orang bilang, cinta begitu sulit ditebak. Ia bagaikan burung yang menari-nari disekeliling kita, mengepakkan sayapnya yang penuh warna, memikat dan menarik hati kita untuk menangkapnya. Saat kita begitu menginginkan cinta dalam genggaman, ia terbang menjauh. Namun saat kita tidak mengharapkan, cinta hadir tanpa diundang. Kitapun tidak bisa memaksakan cinta sekehendak hati kita. Memang, cinta adalah fenomena hati yang sulit dimengerti. Sebenarnya kita tidak perlu memeras otak terlalu keras untuk mengerti cinta. Bahkan semakin keras kita memikirkan cinta, maka semakin lelah pula kita. Cinta adalah untuk dirasakan, bukan dipikirkan. Yakinlah bahwa cinta yang kita inginkan akan datang pada saat yang tepat. Namun bukan berarti kita hanya duduk menanti cinta. Sebarkanlah cinta pada keluarga, sahabat-sahabat kita dan sesama. Dengan memberikan cinta, maka kita telah "mengundang" cinta untuk datang. Kita hanya perlu membuka hati. Biarkan kecantikan hati kita memancar, mempesona cinta-cinta yang terbang disekeliling kita hingga akhirnya hinggap dan bersemayam di hati selamanya. Open your heart, then it will find its own way.....

12 April 2010

Karesikan Lingkungan


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Wilujeng siyang ibu muji lan konco-konco sedaya.

Ibu Muji ingkang kula hormati lan konco-konco sedaya ingkang kula tresnoni. Sumangga ingkang rumiyin panjenengan sedaya saha kula tansah munjukaken puji-puji syukur dhumateng ngarsarning Gusti ingkang Maha Agung awit dumugi wekdal punika kula lan panjenengan sedaya taksih pinaringan kasarasan lan kewilujungan katitik ing wekdal punika kula lan panjenengan sedaya taksih pinaringanken makempal wonten ing ngriki.

Wonten kesempatan niki kula badhe ngaturaken sesorah kanthi tema”Karesikan Lingkungan” karesikan lingkungan inggih menika kawantenan ingkang bebas saking rereged. Ingkang kelebet rereged inggih menika lebu, larahan lan sapanunggalanipun. Ing Indonesia, karesikan dados masalah ingkang ageng, amargi saben taunipun lajeng tambah.

Karesikan ingkang mboten kondusif amargi masyarakat mboten sadar kaliyan hal karesikan.

Panggenan kangge mbucal rereged mboten digunakaken lan dirawat kanthi sae. Akibatipun masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan lan sapanunggalipun ingkang dipunsebabken toya lan angina kerep nyerang golongankeluargi ekonomi ngadhap.

Kawontenan keresikan toya lan lingkungan sansaya kirang dipunperparah dening kirangipun penyuluhan kangge masyarakat kelas ngandhap lan tiyang-tiyang ingkang manggen ing panggenan reged supados tumindah resik.

Njagi keresikan saged ditindakaken kathi cara : kangge njagi keresikan lingkungan alangkah endahipun kawontenan lingkungan panggenan kita.

Kita kedah miwiti saking hal ingkang paling alit lan miwiti saking lingkungan ingkang celak kangge upaya njagi kelestarian lingkungan.

Ibu Muji lan kanca-kanca sedaya, cekap semanten ingkang saged kula aturaken. Maturnuwun awit sedaya kawigatasanipun, mbek bilih kathah kekiranganipun kula nyuwun agunging pangaksami.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pangantènan adat Jawa

Upacara pengantenan adat Jawa iku salah sijining upacara sakral adat Jawa sing nduwé rangkeyan-rangkeyan upacara lan tata cara sing wis pakem. Upacara pengantenan iki ngelambangake pertemuan antara penganten putri lan penganten kakung neng suasana sing kusus lan dilambangake dadi pasangan raja lan ratu.

Rangkeyan inti upacara umume diselenggaraake neng dalèmé penganten putri, dadi sing dadi penyelenggara utawa tuan umah yaiku wongtua utawa kaluarga penganten putri ning tetep dibantu kaluarga penganten kakung.

Rangkeyan upacara-upacara pengantenan adat Jawa iku seje-seje miturut dhaerah uga diselenggaraake sesuai kemampuan ekonomi sosial kaluargane.
Upacara-upacara penganten adat Jawa antarane:

Lamaran

Kanggo tulisan luwih gamblang prakawis iki mangga pirsani: Lamaran pengantenan

Upacara lamaran iku upacara kanggo nrima kaluarga calon penganten kakung neng dalèmé calon penganten putri. Upacara iki dadi tanda yen wongtua utawa kaluarga manten putri setuju yen putrine didaeake pasangan urip calon penganten kakung.

Neng acara lamaran iki biasane sekalian kanggo nento'ake dina utawa tanggal penyelenggaraan rangkeyan upacara lanjutane, utamane tanggal pesta penganten.

Siraman

Kanggo tulisan luwih gamblang prakawis iki mangga pirsani: Siraman
Acara siraman iku sejati upacara perlambang kanggo ngresi'ake jiwa calon penganten. Upacara iki diselenggaraake sedina sedurung ijab kabul lan dilako'ake neng umah masing-masing calon manten, umume neng bagian umah sing radha terbuka kaya neng halaman mburi umah utawa neng taman ngarepan umah. Sing nyiram pertama biasane wong tua calon manten banjur sedulur liyane uga pemaes.

Midodaren

Kanggo tulisan luwih gamblang prakawis iki mangga pirsani: Midodaren
Tembung midodaren iku asale saka basa Jawa yaiku widodari utawa bidadari neng basa Indonesia. Acara iki ngandung makna yen mbengi sakdurunge acara pengantenan iku, kabeh para widadari mudhun saka suwarga kanggo aweh pengestu uga kanggo pralambang yen sesuk neng acara utama, penganten putrine bakal ayu kaya widodari.

Neng acara iki penganten putri ora metu saka kamar wiwit jam 6 sore nganti tengah wengi lan dikancani dening sedulur-sedulur putrine sing ngancani sinambi aweh nasihat.

Rangkeyan acara neng wengi midodaren iki seje-seje neng saben dhaerah, kadhang ana sing barengake karo acara peningsetan lan srah srahan.

Srah-srahan

Srah-srahan iku disebut ugo "asok tukon" yaiku pihak kakung nyerahake uba rampe lan biaya sing bakal kanggo ngleksanakake pesta pengantenan. Contone uba rampe iku beras, sayuran, pitik, jajan pasar lan liyo-liyane. Sakliyane iku sing paling penting ono ing papasrahan yaiku duwit sing tumprape pihak estri bakal dienggo mbiayai pas acara pesta penganten.

Ijab kabul

Upacara panggih

Sak rampunge acara ijab kabul (akad nikah)dileksanakake acara Panggih, ing acara iki kembang mayang digowo metu seko omah lan di delehake neng prapatan cedak omah sing tujuanne kanggo ngusir roh jahat. Sak wise iku penganten putri ketemu (panggih) karo penganten kakung sak perlu nerusake upacara: balang suruh, Wiji dadi, Pupuk, Sinduran, Timbang, Kacar-kucur, Dahar klimah, Mertui lan Sungkeman.

Upacara balangan suruh

Upacara balang suruh minongko perlambang sih katresnan lan kasetian ing antarane penganten kakung lan putri.

Upacara wiji dadi

Penganten kakung ngidak endog pitik nganti pecah, banjur penganten putri ngmbah/ngresiki sikil/ampeyane penganten kakung nganggo banyu kembang. Upacara iki minongko perlambang sawijining kepala keluarga sing tanggung jawab mring keluarga.

Pupuk

Ibu penganten putri ngusap-usap sirah/mustaka mantu kakung minongko tondho ikhlas nompo dadi bageane kulawargo.

Sinduran

Lumampah alon-alon kanthi nyampirake kain sindur, minongko tondho pinanganten sak kloron wis tinompo dadi kulowargo.

Timbang

Pinanganten sak kloron lungguh neng pangkonane Bapake penganten putri, minongko perlambang sih katresnane wong tuwo marang anak lan mantu soho besan.

Kacar-kucur

Kacar-kucur wujud dhuwit logam, beras lan uborampe liyane sing di kucurke ono pangkonane penganten putri minongko perlambang paweh nafkah.

Dahar Klimah

Penganten sak kloron dahar dulang-dulangan minongko perlambang pinanganten sak kloron arep urip susah lan seneng kanthi bebarengan.

Mertui

Wong tuwane penganten putri methuk wong tuwane penganten kakung neng ngarep omah lan bebarengan tindak neng acara resepsi.

Sungkeman

Pinanganten sak kloron sungkem nyuwun pangestu marang wong tuwa.

Kenduren / resepsi

Kenduren utawa kenduri iku dadi puncak acara pengantenan, uga kadang diarani resepsi utawa walimahan. Sejatine kagiatan iki nduwe makna upacara selametan, selamet merga inti acarane yaiku ijab kabul wis rampung diselenggaraake. Neng acara iki, pasangan penganten nerima ucapan selamat saka kerabat, kanca uga kabeh sing hadir neng acara iki.

Sumber : Wikipedia.com

10 April 2010

Memaknai kata Jodoh

J O D O H

Orang-orang "optimis" selalu berkata, jodoh kita adalah apa yang kita usahakan, bukan semata-mata pemberian dari Tuhan. Jika kita yakin dan berusaha, kita bisa mendapatkan jodoh yang kita inginkan. Seorang pria telah berpacaran dengan gadis impiannya selama bertahun-tahun, dan dia yakin bahwa gadis itu adalah jodohnya. Selama berpacaran, badai dan karang telah mereka lalui bersama. Tak ada apapun di dunia yang bisa membatalkan rencana pernikahan mereka berdua. Pada hari yang telah ditentukan, upacara pernikahan mereka diselenggarakan dengan sangat meriah. Sang pria menunjukkan dengan bangga kepada teman dan kerabat, dia bisa menikahi gadis impiannya. Beberapa tahun kemudian seorang teman mendapati pria itu duduk sendirian di taman. Setelah berbincang-bincang, teman tersebut mengetahui bahwa ia telah bercerai dari istrinya karena suatu alasan yang tidak disebutkannya. Sang teman mencoba menghibur dengan menceritakan pengalaman hidupnya. Bertahun-tahun lalu ia mencintai seorang gadis dan berupaya keras untuk menikahinya, tapi dengan berbagai macam alasan dan rintangan, ia harus say goodbye kepada mimpi dan berpisah dengan gadis itu. Beberapa waktu kemudian, diapun bertemu tanpa sengaja dengan seseorang yang kini menjadi ibu dari anak-anaknya.


Jodoh adalah rahasia Tuhan. Kita tidak pernah tahu apakah suami, istri, ataukah kekasih kita saat ini adalah benar-benar soulmate atau jodoh kita. Tuhan telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam kitab suci. Masalahnya apakah kita bisa menemukan belahan jiwa itu. Kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa jodoh kita sebenarnya adalah orang yang selama ini ada di depan kita, cuma kita yang terlalu "sibuk" mencari bahkan sampai ke belahan dunia yang berbeda sekalipun. Tidak ada salahnya sama sekali jika kita berusaha mendapatkan orang yang kita inginkan. Hanya saja terkadang kita terlalu optimis dan sama sekali lupa bahwa ada faktor X, yaitu kekuatan ilahiyyah (keTuhanan) yang sesungguhnya sangat menentukan dalam proses pencarian kita.


Berdoalah kepada Sang Pencipta, apabila kita telah menemukan seseorang yang kita harapkan, atau apabila telah menikah dan dikaruniai putra-putri, atau bahkan belum menemukan belahan hati, semoga orang yang akan bersama kita atau yang sedang bersama kita saat ini adalah jodoh kita, sekarang dan selamanya.


Contoh Kata Pengantar yang bagus

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Dampak Globalisasi di Indonesia, yang penyusun sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru PKn yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penyusun

Pidato Peran Pemuda dalam Pembangunan

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati, Kepala Sekolah
Yang saya muliakan, Guru-guru dan Pengurus
Yang saya sayangi, teman-teman semua.

Pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, atas perkenan rahmat dan rido-Nya, kita masih diberi semangat, kekuatan dan kesehatan untuk menghadiri pertemuan kita hari ini.

Teman-teman dan guru-guru yang saya sayangi, Saya mendapat kehormatan pada hari ini, untuk ikut menyumbangkan pikiran, pendapat dan gagasan saya sebagai bagian dari pidato peran pemuda dalam pembangunan.

Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan.

Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.

Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.

Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren.

Site Info

Leave a Reply